Setelah berhasil menemukan kotak sepatu LHI di
deposit box di Bank Mandiri, Senin malam (6 Mei 2013) KPK kembali
berhasil menggembosi dan mensegel mobil milik DPP PKS yang diparkir di
pelataran DPP PKS.
Aksi penggembosan dan penyegelan oleh 8 petugas KPK ini disebabkan oleh
tidak ditemukannya mobil yang dicurigai milik LHI yang akan dijadikan
bukti impor sapi dan pencucian uang.
Keberhasilan ini menambah "prestasi" KPK dalam membuktikan keterlibatan
LHI dalam kasus impor sapi yang dipaksakan berkembang menjadi kasus
pencucian uang. Bukti kotak sepatu dan penyegelan mobil DPP PKS ini akan
melengkapi dua bukti KPK untuk menyeret LHI sebagai tersangka korupsi
kasus impor sapi dan pencucian uang.
Tidak berhenti disitu, dengan semangat yang menyala-nyala melalui jubir
Johan Budi berita keterkaitan AF dengan beberapa wanita juga dipaksakan
untuk dikait-kaitkan dengan PKS.
PKS pun secara lantang melakukan protes atas pernyataan-pernyataan JB.
“Kami protes keras terkait penisbatan pernyataan Johan Budi bahwa Ayu
Azhari diundang acara PKS. Pernyataan dan perbuatan Ahmad Fathanah (AF)
tidak dapat dikaitkan dengan PKS. AF bukan kader dan bukan Pengurus PKS.
Acara PKS dikontrol dan dijaga oleh Dewan Syariah,” ujar Mardani Ali
Sera dalam pesan singkatnya.
”Kami protes keras terkait dengan penyesatan info ini,” tegasnya.
Rasionalitas dan rasa malu KPK sudah tidak pernah menjadi pertimbangan.
TO penghancuran PKS harus tetap berjalan. Dengan senjata media
elektronik seperti Metro dan TV one serta media online seperti Vivanews,
detik.com serta menyebar komentator di media online serta kompaioner
bayaran. The “A Team” KPK berusaha terus menggoreng PKS hingga 2014
dengan target menggagalkan PKS menjadi partai besar. Para komisioner
KPK-pun diam seribu bahasa, khawatir berbeda pandangan dengan jubirnya.
PKS yang semakin tegar dan mendapat simpati dan dukungan dari berbagai
kalangan, bahkan tidak kurang 7000 kadernya yang tersebar di 22 negara,
semakin siap untuk menjadikan Negeri tercinta Indonesia menjadi
penggalan Firdaus, dengan Cinta, Kerja dan Harmoni-nya.
Akankah KPK semakin kehilangan kejujurannya dalam menangani kasus hukum di negeri indah Indonesia?
*pkstaiwan.org



0 komentar:
Posting Komentar